Thursday, June 20, 2013

Keterpurukan Masyarakat Indonesia

Kemiskinan di Indonesia makim meningkat seiring pertumbuhan penduduk yang makin bertambah, lowongan pekerjaan sempit, lahan pertanian berkurang dan banyak mengalami gagal panen,  pemerintah kurang menanggapi hal-hal yang demikian menimbulkan dampak yang hebat di masa depan dengan tumbuhnya generasi yang brutal, merasa kekurangan sehingga menjadi kriminal, pelarian kepada enjoysme; miras, obat-obatan terlarang dll, generasi muda perempuan banyak menjajakan diri demi uang, gaya hidup enjadi urakan.
Bagaimana mengatasi hal tersebut mari kita semua berfikir sejenak merenungkan nasib bangsa ini di masa datang dengan melihat kejadian-kejadian di sekeliling kita, gaya hidup generasi kita, para remaja masa kini, kepayahan para orang tua mencari nafkah.
Siapa yang merasa dosa kalau akhirnya negara kita melarat di dalam dan kliatan wah cuma di luarnya saja. moral terinjak-injak, agama terabaikan. dimanai  hati nurani pemimpin-pemimpin masa kini, mukalah mata hati banyaklah belajar dari kesengsaraan, liat terjun ke masyarakat apa yang pantas diperbuat. kalau memang tau akibat menanggung dosa dari semua akibat ini.


Wednesday, June 19, 2013

Dampak Money Politik

Money Politic (Politik Uang) atau menyuap sangat marak terjadi di Indonesia baik dari tingkat Pusat maupun sampai tingkatan pemerintah paling rendah di Desa/ Kelurahan. karena kurangnya pemahan rakyat dampak dari Money Politic. yang sangat mempengaruhi terjadinya hal Money Politik adalah dalam hal pemilihan Presiden, Gubernur, Bupati dan Kepala Desa/ Perangkat ini apabila tidak secepatnya dapat di hindari atau di cegah akan berdampak fatal yang mengakibatkan korupsi di Indonesia semakin merajalela. 

Pemimpin yang dihasilkan dari Money Politic ini akan berspekulan saya menjadi pemimpin dulu habis uang yang banyak harus setelah jadi akan dapat memperoleh keuntungan yang berlipat ganda, dengan cara menghalalkan segala cara, contoh : dalam pemilihan Kepala Desa, pada waktu pelaksanaan pemilihan dia mengeluarkan uang sampai ratusan juta bahkan milyaran rupiah, sedangkan gaji ataupun hasil garapan mereka selama menjabat kalau di hitung tidak mencukupi untuk mengembalikan modal awal pemilihan. umpama tiap orang/ jiwa pemilih mendapatkan Rp. 100.000 tinggal mengalikan berapa jumlah jiwa pemilih wawww sangat fantastis, maka dia kala sudah menjabat akan  berbuat semena-mena terhadap rakyat dalam hal urusan surat-menyurat/ mengurus urusan warga dengan memberikan tarif yang lebih mahal apa yang sudah diberikan pada rakyat waktu pemilu Kades. tidak mungkin pemimpin yang dihasilkan dari buah Money Politic seperti ini akan jujur, adil dan mensejahterakan rakyat, lebih-lebih setiap ada dana kucuran bantuan warga dari Pemerintah atasan akan di sunat / dipotong sehingga dana yang diterima rakyat akan banyak berkurang. malah akan di tikam habis (masuk kantong)  pemimpin tersebut.

Sungguh memprihatinkan kehidupan Pemimpin kita kalau begini jadinya,, rakyat akhirnya akan sengsara oh sengsara.....
AYO CEGAH MONEY POLITIC
BERANTAS
AWASI PEMIMPIN PILIHAN KITA
JADILAH RAKYAT YANG PANDAI JANGAN SAMPAI DIBODOHIN PEMIMPINNYA.

Tuesday, June 18, 2013

Kurang Efektifitas Pelayanan Pemerintahan Desa

Efektivitas kinerja pelayanan pemerintahan desa adalah penyelesaian pekerjaan tepat waktu dalam waktu yang ditetapkan, berapa biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan yang memanfaatkan sumber daya yang ada. Efektif dan tidaknya pemerintahan desa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dapat diukur dari sejauh mana masyarakat desa merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Untuk itu di dalam pelaksanaan efektivitas kinerja pelayanan tentu ada ada dua hal yang perlu diperhitungkan yaitu tujuan dan hasil. Dimana tingkat efektivitas kinerja pelayanan di pemerintahan desa Jungke masih belum baik dan perlu adanya perbaikan, dengan cara harus adanya dukungan dan kerja sama diantara pegawai, maka tingkat efektivitas kinerja pelayanan tersebut akan berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan atau sasaran yang nantinya dapat memuaskan masyarakat, untuk itu perlu ditetapkan terlebih dahulu karakteristik apa yang baik dan perlu adanya strategi untuk meningkatkan efektivitas kinerja pelayanan pemerintahan desa untuk mencapai pelayanan yang prima yang akan diberikan kepada masyarakat.
Dalam penelitian ini metode penelitian antara lain : jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian diskriptif kualitatif yang berlokasi di kantor desa Jungke Kecamatan Karas Kabupaten Magetan. Populasi dari penelitian ini adalah aparat pemerintahan desa dan masyarakat dengan sampel yang berjumlah 29 orang . Sumber data yang digunakan yaitu data primer yang dikumpulkan dari wawancara dari aparat desa dan data sekunder dari sajian data yang telah ada dan dari masyarakat dengan teknik pengumpulan data seperti observasi dokumentasi, dan interview. Sedangkan teknik analisa datanya yaitu analisa deskriptif yang menggambarkan keadaan obyek yang dikumpulkan di lapangan dan pada akhirnya ditarik kesimpulan.
Dari hasil penelitian di ketahui pertama: tingkat efektivitas kinerja pelayanan pemerintahan desa jungke pada masyarakat masih belum baik dan belum mengenai sasaran, di mana masih adanya pelayaan khusus dan biasa terutama dalam pengurusan kartu tanda penduduk dan surat tanah. Kedua: masih kurangnya sarana dan prasarana yang ada di kantor desa jungke.
Tingkat efektivitas kinerja pelayanan pemerintahan desa pada masyarakat desa Jungke masih rendah dan belum baik terutama dalam pelaksanaan efektivitas waktu pelayanan dan tanggung jawab terhadap tugas terutama dalam pembuatan KTP dan surat tanah dan masih adanya pelayanan khusus dan biasa, dan masih adanya penambahan biaya untuk mempercepat penyelesaian tugas.dan masih kurangnya sarana dan prasarana. Saran penulis hendaknya pemerintahan desa Jungke menghilangkan pelayanan khusus dan penambahan biaya khususnya di dalam pengurusan surat-surat seperti pembuatan KTP dan surat tanah dan hendaknya menambah sarana dan prasarana kantor yang masih kurang.
Deskripsi Alternatif :

Efektivitas kinerja pelayanan pemerintahan desa adalah penyelesaian pekerjaan tepat waktu dalam waktu yang ditetapkan, berapa biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan yang memanfaatkan sumber daya yang ada. Efektif dan tidaknya pemerintahan desa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dapat diukur dari sejauh mana masyarakat desa merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Untuk itu di dalam pelaksanaan efektivitas kinerja pelayanan tentu ada ada dua hal yang perlu diperhitungkan yaitu tujuan dan hasil. Dimana tingkat efektivitas kinerja pelayanan di pemerintahan desa Jungke masih belum baik dan perlu adanya perbaikan, dengan cara harus adanya dukungan dan kerja sama diantara pegawai, maka tingkat efektivitas kinerja pelayanan tersebut akan berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan atau sasaran yang nantinya dapat memuaskan masyarakat, untuk itu perlu ditetapkan terlebih dahulu karakteristik apa yang baik dan perlu adanya strategi untuk meningkatkan efektivitas kinerja pelayanan pemerintahan desa untuk mencapai pelayanan yang prima yang akan diberikan kepada masyarakat. Dalam penelitian ini metode penelitian antara lain : jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian diskriptif kualitatif yang berlokasi di kantor desa Jungke Kecamatan Karas Kabupaten Magetan. Populasi dari penelitian ini adalah aparat pemerintahan desa dan masyarakat dengan sampel yang berjumlah 29 orang . Sumber data yang digunakan yaitu data primer yang dikumpulkan dari wawancara dari aparat desa dan data sekunder dari sajian data yang telah ada dan dari masyarakat dengan teknik pengumpulan data seperti observasi dokumentasi, dan interview. Sedangkan teknik analisa datanya yaitu analisa deskriptif yang menggambarkan keadaan obyek yang dikumpulkan di lapangan dan pada akhirnya ditarik kesimpulan.
Dari hasil penelitian di ketahui pertama: tingkat efektivitas kinerja pelayanan pemerintahan desa jungke pada masyarakat masih belum baik dan belum mengenai sasaran, di mana masih adanya pelayaan khusus dan biasa terutama dalam pengurusan kartu tanda penduduk dan surat tanah. Kedua: masih kurangnya sarana dan prasarana yang ada di kantor desa jungke.
Tingkat efektivitas kinerja pelayanan pemerintahan desa pada masyarakat desa Jungke masih rendah dan belum baik terutama dalam pelaksanaan efektivitas waktu pelayanan dan tanggung jawab terhadap tugas terutama dalam pembuatan KTP dan surat tanah dan masih adanya pelayanan khusus dan biasa, dan masih adanya penambahan biaya untuk mempercepat penyelesaian tugas.dan masih kurangnya sarana dan prasarana. Saran penulis hendaknya pemerintahan desa Jungke menghilangkan pelayanan khusus dan penambahan biaya khususnya di dalam pengurusan surat-surat seperti pembuatan KTP dan surat tanah dan hendaknya menambah sarana dan prasarana kantor yang masih kurang.


Berita Terkait

1. Pelanggaran Waktu Kerja

2. Habur-hamburan Uang Rakyat

3. Sistem Pemilihan Lembaga Tidak Efektif

4. Sebaiknya Proses Pemilihan Jabatan Kepala Sekolah

5. Transparansi Managemen Keuangan Lembaga

6. PNS dan Uang

7. Sebaiknya Jabatan Pemerintahan

Penyalahgunakan Wewenang di Tingkat Perangkat Desa/ Keelurahan

Banyak penyelewengan di kalangan perangkat Desa/ kelurahan. banyak kesempatan yang digunakan oleh perangkat semena-mena terhadap warganya; pengurusan surat yang berbelit-belit dan menekan biaya kepada warga juga dalam hal soal bantuan dikarenakan perangkat Desa/Keelurahan sangat tau akan adanya program-program bantuan dari pemerintah tingkat kabupaten, propinsi ataupun pusat, maka diambil kesempatan bagi mereka untuk mengatasnakam warga untuk pengajuan bantuan. sedangkan warga/rakyat sama sekali tidak mengetahuinya.
Maka dari itu pemerintah khususnya pihak pemberi bantuan berhati-hati, apakah ini sampai ke warga atau hanya saja masuk di tangan-tangan perangkat Desa/Kelurahan. banyak sekali yang terjadi demkian. harap menjadi perhatian para pihak terkait.